Minggu, 29 Maret 2015

Batik Cirebon - 117 pelajar Lamongan Ikuti Lomba Desain Batik


Batik Cirebon - Sejumlah 117 pelajar Lamongan yang terbagi dalam 68 siswa tingkat SMA serta 109 siswa dari SMP-MTs ikuti lomba design batik dengan tema batik khas Lamongan, yaitu ikon bandeng lele dengan gabungan bunga melati di showroom kantor dinas koperasi, industri serta perdagangan (Diskoprindag), sabtu (28/3).
Batik Cirebon - Aktivitas yang di gelar Diskoprindag berbarengan dinas pendidikan setempat ini mempunyai tujuan untuk lebih memperkenalkan batik khas Lamongan dengan cara awal pada pelajar.
Salah satu perserta lomba Sofiyah Nisa mengakui suka dalam ikuti perlombaan ini, dianya membutuhkan saat 2 hari untuk menyiapkan diri manfaat mencapai juara.
Batik Cirebon - Sesaat ketua dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) Lamongan Mahdhumah Fadeli menyampaikan, Lewat lomba diinginkan tumbuh bibit baru dalam bagian batik.
”Motif paling baik bakal jadikan motif seragam pelajar Lamongan, ” tutur Mahdhumah Fadeli.
“Melihat banyak ketertarikan peserta, gagasannya aktivitas sama bakal kembali di gelar bln. April yang akan datang dengan peserta pelajar dan umum, ” tuturnya. ( Batik Cirebon )

Batik Cirebon - Cuma di Solo, Peragaan Busana Batik saat Lampu Mati


Batik Cirebon - Peringatan Earth Hour 2015 di Solo dipusatkan di Pendapi Gede Balaikota Solo, Sabtu (28/3/2015) malam jam 20. 00 WIB sampai 21. 30 WIB. Aktivitas itu di hadiri Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy).
Batik Cirebon - Earth Hour 2015 diperingati dengan mematikan aliran listrik sepanjang satu jam. Sepanjang aliran listrik diputus, peserta peringatan menyalakan lilin apung di gelas-gelas mini. Lilin-lilin itu lalu disusun membuat angka 60+ yang disebut lambang earth hour.
Batik Cirebon - Aktivitas itu di isi juga pentas tari serta peragaan baju batik dari komune Red Batik Solo. Sejumlah 10 personel Red Batik Solo menyuguhkan hasil eksplorasi warna batik. Mereka memakai payung hias juga sebagai property pendukung pentas.
Kreator Kostum Karnaval Red Batik Solo, Arif Tuepe, menyampaikan tindakan peringatan Earth Hour 2015 ditutup dengan menyanyikan berbarengan tembang-tembang Jawa, berbarengan Wali Kota Solo. “Aksi ini yaitu seruan moral untuk irit daya listrik, ” papar dia, Sabtu (28/3/2015). ( Batik Cirebon )

Jumat, 27 Maret 2015

Batik Cirebon - Tenun dan Batik Bakal Banjiri Parade

Batik Cirebon - Panitia Festival Kartini Ke-3 dalam rencana peringatan Hari Jadi Jepara Ke-366 bakal mengkreasi moment Jepara Carnival untuk mengeksplorasi kemegahan tenun Troso serta batik Jepara. Beragam rencana baju, sudah disediakan peserta supaya eksotika baju etnik khas Jepara itu betul-betul tampak.
Hal itu disibakkan Ketua Panitia Hadi Priyanto, tempo hari. Inspirasi itu lahir dari hasrat untuk mengangkat potensi budaya tradisional Jepara. Menurut dia, telah banyak pihak yang berhimpun serta bakal semaksimal mungkin saja menghadirkan keindahan baju khas Jepara itu. ”Ini bukanlah lomba, namun semasing peserta mempersiapkan rencana yang tidak sama hingga bentuk serta jenis yang bakal dipertunjukkan berlainan, ” tuturnya.
Batik Cirebon - Baju dengan dominasi bahan dari Tenun Troso serta Batik Jepara itu didesain oleh siswa-siswi SMK 2 Jepara, dibawah tuntunan Indria Mustika, dan seniman Bayu Supriyanto. Mereka menyiapkan beberapa jenis memiliki konsep Keagungan Batik serta Tenun Jepara. Disediakan juga baju carnival bertopik Pancaran Putri Batik Jepara. SMK N 2 Jepara juga mempersiapkan tampilan sebagian personil dalam satu unit baju karnaval, yang melukiskan histori perubahan motif batik.
Motif Ukir
”Sejarah yang dipertunjukkan yaitu kenyataan bahwa motif batik Jepara datang dari motif ukir khas Jepara, ” lebih Hadi.
Ia menuturkan, histori perubahan motif batik itu bakal dipertunjukkan oleh 30 jenis berbentuk baju yang didrapir. Dalam dunia fashion, drapir dipakai untuk mengacu pada jenis baju tanpa ada jahit.
Batik Cirebon - Baju memiliki konsep Puteri Negeri Tenun, lanjutnya, akan dipertunjukkan oleh beberapa entrepreneur yang tergabung dalam koperasi Paguyuban Tenun Jepara. Diluar itu, paguyuban perajin batik Biyung Pralada bakal mempersiapkan parade batik.
Terkecuali panggung paling utama nan megah bakal didirikan di Tugu Kartini, juga sebagai tempat acara, cat walk selama 500 mtr. di jalan Pemuda, dari mulai Tugu Kartini sampai seputar perempatan SD 2 Panggang, pasti akan disediakan untuk moment yang di gelar Selasa (21/4) itu.
Pihaknya memperkirakan, pertunjukan itu akan mengundang penggemar mode, fotografer, sampai orang-orang umum. Mereka bakal disajikan semua mode yang dipertunjukkan untuk memperoleh ide jenis baju. ”Perjalanan beberapa jenis di cat walk, bakal diiringi drumb band Caraka Bahana Sisya dari SMP 2 Jepara, ” ujarnya. ( Batik Cirebon )

Kamis, 26 Maret 2015

Batik Cirebon - Menteri Koperasi dan UKM Kagumi Batik Andalan RAPP


Batik Cirebon - Usaha PT RAPP memberdayakan ekonomi kreatif memperoleh selalu memperoleh animo positif. Meneteri Koperasi serta UKM kagumi batik andalan RAPP.
Menteri Koperasi serta Usaha Kecil Menengah (UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, menyempatkan diri berkunjung ke PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Rabu (25/3) di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pelalawan, Riau. Dalam kunjungan secara singkat ini, Puspayoga yang didampingi oleh Bupati Pelalawan, HM Harris itu, disambut oleh Deputi Direktur Operasional PT RAPP, Mhd. Ali Shabri, serta Direktur RAPP, Mulia Nauli.
Puspayoga yang terlihat kenakan batik berwarna coklat itu juga di ajak berkeliling melihat-lihat ruang RGE Technology Centre (RTC) untuk memperkenalkan sistem pembuatan kertas oleh RAPP. Puspayoga juga terlihat ketertarikan dengarkan penjelasan dari Host (Pemandu) RTC. Selesai berkeliling, Puspayoga meneruskan tour ke ruang pameran batik Bono yang di gelar oleh Rumah Batik Andalan RAPP. Batik bono jadi salah satu batik andalan yang di produksi oleh Rumah Batik Andalan binaan program Pemberdayaan Orang-orang atau Community Development (CD) RAPP.
Batik Cirebon - Ali Shabri juga menuturkan bahwa Batik Bono sebagai andalan itu telah banyak dipesan dari pihak Pemerintah Provinsi Riau serta jadi salah satu motif batik yang banyak disenangi oleh orang-orang.
"Ini motif Batik Bono, Pak. Andalan kita juga disini, di Rumah Batik Andalan, " tutur Ali.
Langkah melestarikan budaya membatik oleh RAPP ini lalu diapresasi oleh Menteri Puspayoga. Diakuinya tertarik dengan batik-batik yang di produksi oleh Rumah Batik Andalan. " Kelak saya ingin lihat batik ini lagi, " komentarnya singkat.
Batik Cirebon - Kunjungan singkat yang seputar 30 menit ini, disudahi dengan penanaman pohon Eucalyptus di halaman depan gedung RTC. Puspayoga berbarengan deretan manajemen, Jelo Singh, beserta Mhd. Ali Sabri juga kompak menyimpan benih Eucalyptus.
"Wah ini tanam pohon. Saya telah umum nih tanam pohon. Ini di beri pupuk gini kan, " katanya sambil tertawa renyah serta tunjukkan kemahirannya menabur pupuk.
Menteri Puspayoga juga direncanakan bakal menginap di Hotel Unigraha RAPP sepanjang kunjungan kerjanya di Kabupaten Pelalawan. Ia juga diagendakan bakal bersua beberapa petinggi daerah selesai bertandang ke RAPP. Pada awal mulanya, salah satu Menteri Kabinet Kerja, yaitu Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Yuddy Chrisnandi juga sudah menyempatkan diri di sela-sela kunjungan kerja dianya berkunjung ke RAPP sekian waktu lalu. ( Batik Cirebon )

Rabu, 25 Maret 2015

Batik Cirebon - Pati Juga Punya Batik Tulis

Batik Cirebon - Kabupaten Pati tak kalah dengan daerah lain di Jawa Tengah dalam soal produksi batik catat. Walau tak populer seperti Batik Pekalongan, tetapi Kabupaten Pati banyak sentra pembuatan kain batik catat.
Batik Cirebon - Seperti di desa Mojomulya kecamatan Tambakromo, Dukuhsti, Gabus, Jaken, Margoyoso serta Bakaran Juwana. Spesial batik catat Desa Mojomulyo Kecamatan Tambakromo memiliki ciri khas berbentuk motif Pesantenan. Salah satunya menjaga gambar (sketsa) pintu gerbang Majapahit, Genuk Kemiri serta motif genting Ki Ageng Ngerang dan
Batik Cirebon - Semanggi Kaksing. “Batik asli Tambakromo menjaga motif histori lokal Pati” kata Ketua Dewan Kerajinan Daerah, Hj Dra Musus Indarnani Haryanto, Senin (23/03/2015).
Juga sebagai istri bupati, Hj Dra Musus Indarnani Haryanto mengakui memiliki tanggungjawab moral untuk meningkatkan batik dari lokasi kecamatan Dukuhseti. Untuk kembalikan kejayaan batik catat dari daerah pesisir paling utara ini. ( Batik Cirebon )

Minggu, 22 Maret 2015

Batik Cirebon - Wajah Cantik Batik, Dulu Hingga Sekarang


Batik Cirebon - Satu kata yang sama dengan batik yaitu Indonesia. Tidak dimungkiri batik memanglah jadi ikon kebiasaan orang-orang Indonesia, terutama di pulau Jawa. Batik sesungguhnya datang dari kata amba (menggambar atau menulis) serta titik.
Batik yaitu suatu sistem menggambar serta memadukan titik dengan garis diatas selembar kain. Sistem ini di buat dengan memakai alat bernama canting serta diisi malam (lilin). Jadi batik yaitu sistem, serta bukanlah suatu motif.
Batik Cirebon - Walau mempunyai banyak kombinasi kebudayaan, tetapi perubahan batik banyak di pengaruhi oleh orang-orang Jawa. Saat itu seluruhnya batik di buat handmade, type batik ini di kenal dengan nama batik catat. Sistem pelaksanaannya yang lama bikin batik cukup susah di kembangkan massal. Tidak heran bila dulunya batik cuma dipunyai oleh sebagian kelompok orang-orang menengah ke atas.
Batik juga mempunyai banyak motif, umpamanya kawung, parang, sidomukti, sidodrajat, ceplok, tumaruntum, serta yang lain. Seluruhnya motif ini mempunyai arti serta berarti semasing. Lantaran memiliki kandungan arti mendalam, seluruhnya kain ini mesti dipakai sesuai sama berarti. Batik Keraton umpamanya, cuma bisa dipakai untuk anggota keraton. Sedang batik truntum dipakai untuk orangtua pengantin Jawa. Batik motif ini tidak bisa dipakai oleh calon mempelai lantaran dipercaya dapat berikan makna tidak sama untuk mempelai.
Batik Cirebon - Lantaran kain ini adalah kain tradisional, banyak anak muda moderen yang tidak mau memakainya. Kain warisan ini dikira kuno serta tidak bergaya. Batik juga hampir punah. Tetapi, gerakan cinta batik lalu menggebu-gebu ketika batik hampir diaku-aku oleh negara tetangga. Rakyat Indonesia " geram ". Rakyat Indonesia bikin gerakan Hari Batik. Pemerintah juga segera mendaftarkan batik ke UNESCO juga sebagai warisan budaya. Bln. Oktober 2009, batik juga disadari juga sebagai Masterpiece of Oral and Intangible of Humanity dari Indonesia.
Batik kini
Sistem pernyataan UNESCO pada batik membawa satu pergantian positif. Hal semacam ini jadikan orang-orang Indonesia jadi lebih sadar pada warisan budayanya sendiri. Desainer lokal juga berlomba-lomba untuk membuat beragam baju anak muda yang trendy dari batik.
Batik memetik saat kejayaannya sekian waktu lalu. Kejayaan batik ini tidak ayal bikin kain tradisional yang lain juga jadi sorotan. Tetapi, konsentrasi intinya terus terdapat pada batik.
Batik Cirebon - Gaung batik masih tetap merasa hingga sekarang ini. Bahkan juga dalam beragam peluang desainer Indonesia berkreasi dengan batik serta membawanya ke panggung dunia. Mel Ahyar, Iwet Ramadhan serta sebagian desainer Indonesia yang lain bikin batik jadi popular di Indonesia serta didunia.
Bukan hanya memproses batik jadi baju yang bergaya muda, tetapi desainer ini dapat meningkatkan tehnik tradisional ini. Batik bukanlah lagi perihal kainnya namun juga perihal pengembangan motif baru. Mel Ahyar umpamanya, untuk mengomersilkan batik, ia juga meningkatkan batik juga sebagai suatu motif. Berarti ia berkarya dengan mendatangkan batik juga sebagai motif karyanya.
Batik Cirebon - Karya ini bakal dipertunjukkan dalam arena fesyen mal premium di Jakarta sekian waktu lalu. Mel berkreasi dengan batik Belanda dari era ke-18. " Batik Belanda yaitu adalah batik yang di kembangkan oleh orang Indonesia tetapi saat itu orang-orang Belanda mau mempunyai juga. Maka dari itu mereka minta motif sendiri untuk di batik, " kata Mel Ahyar, di Senayan City, Rabu (18/3).
Ditambahkan Mel, batik Belanda ini mempunyai motif yang lucu, umpamanya Hansel Gretel, Cinderella, hingga motif tank.
 Tidak sama dengan Mel, desainer Iwet Ramadhan. Iwet yang fokus bisnisnya pada kreasi batik ini meningkatkan batik melalui hubungan kerja dengan pengrajin setempat. Tetapi, ia juga tidak tutup kemungkinan untuk meningkatkan batik dengan memberikan beragam motif baru yang moderen.
Batik Cirebon - "Saya juga memodifikasi batik dengan ide motif tradisional jadi lebih moderen, " ucap Iwet.
Saat ini muka batik bukanlah lagi muka tradisional. Saat ini batik menjelma juga sebagai suatu fesyen yang moderen. Walau saat ini batik sudah berkembang, tetapi batik terus mempunyai akar budaya serta narasi kebiasaan. Beberapa desainer lokal mengakui langkah modifikasi batik ini yaitu langkah untuk meningkatkan budaya tanpa ada mengakibatkan kerusakan akarnya.
"Motif batik tradisional tak dapat diplintir, jadi langkah paling utama pengembangannya yaitu bikin modifikasi atau membuat motif yang baru, " ucap Mel. ( Batik Cirebon )

Sabtu, 21 Maret 2015

Batik Cirebon - Batik di New York yang Dikenakan Cinta Laura Ini Mengagumkan


Batik Cirebon - Indah!!. Tersebut banyak komentar yang dialamatkan ke baju pesta yang dikenakan artis Cinta Laura ini dalam satu acara fesyen yang diselenggarakan di New York akhir minggu ini.
Batik Cirebon - Cinta ada disini isi akhir pekannya di negeri Paman Sam itu. Serta banyak juga yang demikian meyakini bila ini yaitu salah satu design berbahan batik yang turut menyemarakkan peragaan itu.
Batik Cirebon - Itu karena tidak cuma gaun ini didominasi bahan hitam yang non batik, namun juga karena motif batik ini tak umum.
Cinta Laura mengakui sangatlah bangga kenakan rancangan desainer Michelle Tjokrosaputro yang juga bermukim di New York sana.
“Momen yang mengasyikkan di acara J Spring Fashion Show. Terima kasih untuk Michelle untuk koleksi batiknya yang mempesona ini, ” tutur Cinta, seperti dikutif di instagramnya. ( Batik Cirebon )

Jumat, 20 Maret 2015

Batik Cirebon - Tak Hanya Kain, Ubin Pun Bermotif Batik


Batik Cirebon - Produsen ubin granit PT Asri Pancawarna keluarkan sebagian seri product teranyar yang di inspirasi dari elemen budaya. Budaya Indonesia yang kaya jadi basic rencana pengembangan product.
Tahun ini, PT Asri Pancawarna mengenalkan logo baru Indogress serta ubin berdesain batik. Product ini adalah koleksi Etnika Series yang di inspirasi dari kain batik asal kota Yogyakarta.
"Lantaran ini product lokal, kami mengangkat budaya Indonesia. Kami kan juga menyasar pasar ekspor, " tutur Senior Marketing Manager Indogress, Hendry Satriadi, pada Kompas. com waktu peluncuran product di acara pameran Keramika, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta (19/3/2015).
Batik Cirebon - Walau bukanlah yang pertama keluarkan product berdesain batik, Indogress tak cemas lakukan plagiasi. Menurut Marketing Director Andrea Petrina, pemberian hak paten pada keramik belum popular lantaran birokrasinya cukup rumit.
Mengatur hak paten dapat mengonsumsi saat dua th.. Bukan sekedar itu, umumnya hak paten cuma diberikan pada design spesifik. Sesaat design batik mempunyai macam yang cukup banyak. " Tidak sama 25 % saja, telah tak dapat dimaksud plagiasi, " kata Andrea.
Batik Cirebon - Seri ini mempunyai ciri khas motif batik yang tampak memiliki bahan satin. Ukurannya 60 x 60 cm. Terkecuali Etnika Series, product unggulan Indogress yang lain yaitu Metafora. Ubin ini di tawarkan dalam dua pilihan ukuran, yakni 60 x 60 cm serta 60 x 120 cm.
Menurut Hendry, design Metafora ini datang dari Italia serta memerlukan saat satu tahun untuk pengembangannya. Keunggulan motif ini yaitu kurun waktu yang sama, ubin seperti terbuat dari kayu serta batu. Ubin ini dapat terlihat seperti tekstil serta karpet.
"Teksturnya agak kasar, dipandang dari pojok spesifik seperti zigzag, " terang Hendry.
Seri product teranyar Indogress yang lain yaitu Corteza Series serta Concerta Series. Design dua product ini dapat datang dari Italia. Lantaran barusan di luncurkan, Hendry mengatakan tak mempunyai tujuan spesifik. Ia mengakui masih tetap mau lihat tanggapan pasar terlebih dulu. ( Batik Cirebon )

Rabu, 18 Maret 2015

Batik Cirebon - Batik Jadi Tema Besar Gelaran Fesyen Jakarta

Batik Cirebon - Perhelatan Fashion Nation (FN) 2015 bakal kembali di gelar. Arena fesyen dari mal premium Senayan City ini bakal di gelar pada 9-18 April 2015 yang akan datang.
Gelaran ke-sembilan Fashion Nation ini diklaim bakal mendatangkan beragam kreasi pagelaran baju yang tidak sama dari mulanya. " Di th. ke-sembilan ini, tema yang diangkat yaitu Ninth Edition, " kata Veri Y. Setiady, CEO Senayan City dalam konferensi pers di Senayan City, Rabu (18/3).
Disebutkan Veri, pada th. ini, Fashion Nation bakal kembali bekerjasama dengan desainer kenamaan Indonesia. Sebagian desainer yang bakal memamerkan koleksi di th. ini yaitu Mel Ahyar, Tri Handoko, Stella Rissa, Didiet Maulana, hingga Iwet Ramadhan.
Batik Cirebon - "Di koleksi kesempatan ini saya bakal mendatangkan koleksi motif Belanda, " kata desainer Mel Ahyar. " Batik Belanda kan lucu, ada gambar-gambar dongeng Hansel Gretel, Red Riding Hood, Cinderella hingga motif perang berupa tank. "
Tidak sama dengan Mel, Tri Handoko mempunyai rencana yang tidak sama dalam koleksi kesempatan ini. " Saya bakal mendatangkan koleksi bertopik troop. Namun bukanlah yang seram namun lebih ke penyucian diri serta ada pula zen-nya, " ucapnya.
Batik Cirebon - Tetapi desainer-desainer ini mempunyai surprise lain. Sebagian desainer lain, umpamanya Didi Budiardjo serta Patrick Owen, bakal tunjukkan kemampuan mereka untuk mendatangkan instalasi seni.
Didi bakal menghadirkan instalasi bertopik Sawunggaling. Instalasi seni ini di inspirasi dari dua pakar batik Indonesia yakni KRT Hadjonagoeo Gotikswan serta Iwan Tirta. Sedang Patrick Owen bakal menghadirkan instalasi dari scarf.
Tonjolkan batik
Th. 2015 ini, Fashion Nation akan mendatangkan koleksi terutama, capsule collection. " Koleksi th. ini bertopik batik. Seluruhnya desainer ini mesti membuat koleksi spesial dari batik, dengan jenis yang bagus namun harga nya terjangkau, " ucap Veri.
Desainer yang digandeng untuk bikin koleksi spesial ini yaitu label Ikat Indonesia by Didiet Maulana, Batik Purana serta Tik Prive dari Iwet Ramadhan. " Saya bakal mendatangkan koleksi yang sederhana, minimalis. Koleksinya warnanya akan tidak sama, satu diantaranya yaitu warna masala yang tengah booming, " ucap Didiet Maulana.
Batik Cirebon - Sedang Iwet Ramadhan dari Tik Prive bakal banyak berkreasi dengan kain batik halus garutan bermotif kawung. " Perajinnya yaitu pak Jonathan dari Garut, " ucapnya.
Kawung diambil Iwet lantaran motif ini yaitu motif batik paling tua serta mempunyai arti mendalam.
Kerjasama desainer mancanegara
Terkecuali mendatangkan koleksi dari desainer Indonesia, arena ini dapat menggandeng desainer mancanegara. " Di th. lantas, kami bekerja bersama dengan desainer dari Singapura serta Malaysia, th. ini desainernya dari Thailand serta Jepang, " ucapnya.
Dari Thailand, desainer yang bakal memamerkan koleksinya yaitu desainer adibusana Ek Thongprasert. Sedang dari Jepang, desainernya yaitu Atsuki Takahashi.
"Ke-2 negara ini diambil lantaran mereka mempunyai kreasi yang bagus serta local brand-nya berkembang cepat, " kata Veri. ( Batik Cirebon )

Senin, 16 Maret 2015

Batik Cirebon - Batik Motif Keris Andalan Kota Madiun

Batik Cirebon - Seperti kota-kota yang lain, Madiun juga mempunyai batik bermotif keris sebagai ciri khas serta andalan Kota Madiun, yakni Batik Retno Kumolo. Siti Qomariah (64), salah seseorang pengrajin batik yang pertama kali mencetuskannya mulai sejak th. 2002.
Hingga sekarang ini, pemesanan batik senantiasa alami penambahan. Bukan sekedar dari dalam kota, pemesanan juga banyak yang datang dari luar kota bahkan juga telah mempunyai pelanggan terus, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Tangerang, Sidoarjo, serta Bondowoso. " Tiap-tiap bln. senantiasa ada yang pesan ke sini, baik itu batik catat serta batik printing. Dalam satu bulan dapat bisa pesanan 150-200 potong, " katanya waktu didapati di tempat tinggalnya, Jalan Tumpang Gang 1/30, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Madiun (14/01/2015).
Dalam satu bulan, omset penjualannya dapat meraih pada Rp 20 juta sampai 35 juta. Baik batik catat serta batik printing, harga-harganya beragam, dari mulai Rp 250. 000 per potong sampai Rp 1. 000. 000 bergantung keinginan. Type kain serta tingkat kesusahan dalam bikin batik itu juga diperhitungkan. " Harga nya bergantung dengan kesusahan pekerjaan, dari yang gampang, tengah, serta susah. Bahan yang paling murah yaitu kain katun sedang yang mahal yaitu kain sutra, " terangnya sembari tunjukkan hasil batiknya.
Batik Cirebon - Mulai th. 2005, di tempatnya telah jadi pusat kursus untuk Orang-orang Madiun sendiri. " Alhamdulillah hingga saat ini banyak anak-anak dari mulai TK hingga SMA belajar membatik di sini. Diluar itu sempat juga ada kursus ibu-ibu PKK se-kota Madiun serta Workshop Guru SMP Kesenian se-kota Madiun. Jika anak SMP serta SMA yg tidak dapat turut study tur, mereka dilarikan di sini, " tuturnya.
Batik Cirebon - Siti menerangkan, diberi nama batik Retno Kumolo lantaran mengambil histori Kota Madiun. Motifnya di inspirasi dari tokoh putri dari Adipati Madiun, Retno Dumilah. Hingga, motif yang paling diperlihatkan yaitu Keris Tundhung Medhiun serta Bunga Melati.
Ketrampilan dalam membatik ini, Siti memberikan bahwa Ia sudah belajar sepanjang 25 th. dari sekolah industri batik di daerah Widodaren, Ngawi. Terlebih, motif pakaian batiknya digunakan oleh pegawai negeri sehari-hari Jum'at dari dahulu hingga saat ini.
Batik Cirebon - Usaha yang telah cukup lama ini, Siti mengakui bahwa terkecuali bertahan dengan modalnya sendiri, kurangnya tenaga kerja juga jadi kesusahan dalam pengembangan batiknya di kota. Sekarang ini, karyawan di batik printing ada 4 orang serta batik catat bekasnya dipekerjakan oleh tetangganya sendiri. " Susah untuk menarik ketertarikan beberapa orang kota untuk membatik. Mereka mengeluh lantaran terkecuali senantiasa duduk lama juga tak tahan dengan uapnya, " tutur ibu dari 10 anak ini.
Siti cuma mengharapkan Pemerintah Kota Madiun dapat turut andil serta memberi perhatian pada usaha batik yang digelutinya hingga saat ini. Terkecuali belum memperoleh hak paten, Ia mengakui masih tetap susah untuk selalu mengembangkannya hingga kalah berkompetisi dengan batik di daerah lain.
Walau demikian, dalam usianya yang telah tua, Ia masih tetap semangat untuk selalu membatik serta melestarikan budaya asli Indonesia. Mandiri, usaha keras, jujur, serta sunggug-sungguh jadi prinsip Siti sampai kini. " Saya senantiasa mempunyai semangat anak muda. Juga sebagai wanita, berdoalah, supaya tangannya senantiasa dibarokahi. Walau dirumah walau demikian membuahkan, " katanya. ( Batik Cirebon )